DIMENSI SOCIAL CAPITAL YANG MEMENGARUHI
KINERJA PEGAWAI BPJS KESEHATAN
Social Capital Dimensions Influencing Staff Performance
in Health BPJS

Muhammad Tahajjudi Ghifary
Program Studi S2 Pengembangan SDM, Sekolah Pascasarjana UNAIR
(ghifary.one@gmail.com)

 

ABSTRAK

Social capital dipandang dari perspektif sumber daya manusia merupakan upaya mengelola sumber daya menjadi aspek penting dalam pembentukan organisasi. Social capital didefinisikan sebagai serangkaian sumber daya potensial dan aktual yang tersedia pada jejaring organisasi yang dikembangkan oleh individu maupun kelompok. Tujuan penelitian mengkaji tingkat keterpengaruhan structural relational dan cognitive social capital terhadap kinerja pegawai BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan. Rancangan penelitian bersifat kuantitatif, serta menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 52 responden yang merupakan total populasi.  Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Variabel-variabel diuji dengan menggunakan uji regresi linier sederhana dan berganda. Diperoleh temuan bahwa structural social capital, relational social capital maupun cognitive social capital secara terpisah mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan. Interaksi sosial, tingkat kepercayaan serta kesamaan dalam mengartikan visi perusahaan dipandang merupakan aspek yang dapat mewarnai kinerja pegawai. Ketika ketiga dimensi ini disatukan (unidimensi) masih tampak adanya pengaruh terhadap kinerja pegawai. Namun, manakala ketiga dimensi social capital tersebut diperlakukan secara multidimensi tidak diperoleh hasil keterpengaruhan yang signifikan. Social capital sebagai satu kesatuan tidak dapat diposisikan pada dimensinya masing-masing, tetapi harus diletakkan sebagai sebuah kerangka dimensi yang utuh.

Kata kunci : Pengembangan SDM, social capital, kinerja pegawai

 

ABSTRACT

From the perspective of human resources, social capitalis seen asan effort to manage resources, which is an important aspect in the formation of an organization. Social capital is defined as a number of potential and actual resources that are available from the organization network developed by an individual or group. The purpose of this study was to assess the level of influence of structural relational and cognitive social capital on staff performance in the Health care BPJS (Social Security Administrative Body) of Pasuruan Branch. A quantitative design was adopted with a cross-sectional approach. The sample size was 52 respondents which is the total population. Data were collected through questionnaires. Variables were tested using simple and multiple linear regression. It was found that separately, structural social capital, relational social capital, and cognitive social capital have a positive influence on staff performance. Social interaction, the level of trust, and similarity in interpreting the company’s vision are factors that could influence staff performance. When these three dimensions are united (dimensional unity), influence on staff performance was still found. However, when the three social capital dimensions were treated multidimensionally, no significant influence was found. Social capital as a unity can’t be positioned on each of it’s dimensions, but must be positioned as a whole dimension framework.

Keywords : Human resource development, social capital, staff performance

3. Muhammad Tahajjudi Ghifary

==============================================================================

KORPORASI USAHA PERDESAAN SALAH SATU ALTERNATIF
PENGEMBANGAN EKONOMI DESA SESUAI NAFAS PANCASILA

Ascosenda Ika Rizqi
Universitas Merdeka Pasuruan
(senda.air@gmail.com)

 

Abstrak

Desa merupakan tempat dimana sebagian besar masyarakat Indonesia menyebut sebagai daerah yang jauh dari fasilitas teknologi modern, fasilitas kesehatan yang belum mendukung, fasilitas pendidikan yang belum sesuai dengan arahan negara, serta masih banyak lagi konotasi masalah pedesaan, namun dengan segala kalimat konotasi yang telah disebutkan ternyata desa di Indonesia juga menawarkan denotasi yang menarik untuk dipelajari. Korporasi Desa yang masyarakat ketahui hanyalah sebatas koperasi simpan pinjam dan koperasi unit desa. Usaha desa dewasa ini terangkum dengan nama Badan Usaha Milik Desa atau yang dikenal dengan nama BUMDes. Model pendekatan perekonomian baru inilah yang seharusnya diharapkan masyarakat desa dapat  mensejahterakan kehidupan masyarakat desa sehingga tidak lagi bergantung kepada unit–unit tertentu yang pada akhirnya akan memberatkan perekonomian masyarakat desa dan tentunya sesuai dengan nafas pancasila.

 Kata Kunci: Desa, BUMDes, Pancasila

ARTIKEL – KORPORASI USAHA PERDESAAN SALAH SATU ALTERNATIF